TEORI EKONOMI BIAYA TRANSAKSI
Salah satu alat
analisis yang populer dalam ilmu ekonomi kelembagaan adalah ekonomi biaya
transaksi (transaction cost economics). Alat analisis ini sering digunakan
untuk mengukur efisien tidaknya desain kelembagaan .semakin tinggi biaya
transaksi yang terjadi dalam kegiatan ekonomi (transaksi), berarti kian tidak
efisien kelembagaan yang didesain;demikian sebaliknya.
A.
Definisi dan Makna Biaya Transaksi
Sebenarnya untuk
mendefenisikan biaya transaksi sangatlah pelik sehingga untuk membedakan antara
biaya transaksi dan biaya produksi dengan sendiri nya juga sangat sulit.
Meskipun demikian, sebagai upaya untuk mengerjakan investigasi, konsep tentang
biaya transaksi sangatlah berguna untuk mengenali bentuk mengenali bentuk dan
struktur sebuah pertukaran transaksi. Sebelum melangkah lebih jauh kepada
pengertian biaya produksi trdapat beberapa carauntuk memahami biaya
produksi.
Literatur ekonomi memberikan defenisi beragam tentang biaya transaksi,
sebagian penulis menggantungkan pada defenisi-defenisi yang sesuai dengan
konseptualisasi teoritis dan/relevan dengan kasus empirisnya.
Pada awalnya didefenisi oleh Coase
sebagai ‘biaya mengorganisasi transaksi’, telah diuj dan dikonsep ulang untuk menrefleksikan
ongkos yang terjadi dalam situasi yang spesifik. Misalnya untuk
mengkonseptualisasikan kembali masalah eksternalisasi dan juga termasuk aspek
‘koordinasi interaksi manusia’.
Defenisi oleh Wiliiiamson, biaya transaksi adalah biaya untuk menjalankan sistem
ekonomi (the cost of running the economic system) dan ‘biaya untuk menyesuaikan
terhadap perubajan lingkungan’(cost to a change in circumstances)
(Dorfman,1981;Challen 2000; seperti dikutip oleh Mburu, 2002:41).
Selanjutnya North (1991b:203)biaya transaksi sebagai ongkos untuk
menspesifikasikan dan memaksakan (enforcing) kontrak yang mendasari pertukaran,
sehingga dengan sendirinya mencakup semua biaya organisasi politik dan ekonomi
yang memungkinkan kegiatan ekonomi yang memungkinkan kegiatan ekonomi mengutip
laba dari perdagangan (pertukaran).
Ringkasnya, biaya transaksi adalah
biaya untuk melakukan negosiasi, mengukur, dan memaksakan pertukaran
(exchange). Sedangkan menurut Mburu
(2002:42), biaya transaksi dapat juga diartikan untuk memasukkan tiga kategori
yang lebih luas yaitu :
1.
Biaya pencarian dan informasi
2.
Biaya negosiasi (bargaining)dan keputusan atau mengeksekusi
kontrak;
3.
Biaya pengawasan (monitoring), pemaksaan, dan
pemenuhan/pelaksanaan (compliance).
Furubotn dan Ritcher menunjukkan bahwa biaya transaksi
adalah ongkos untuk menggunakan pasar(market transaction cost) dan biaya
melakukan hal unuk memberi pesanan (order)
Berikutnya, Williamson (1991) dan North dan Walis (1994) menyampaikan perbedaan
mendasar antara proes produksi dan dan biaya transaksi. Dengan kata lain baya
transaksi muncul karena adanya transfer kepemilikan atau, lebih umum,hak-hak
kepemilikan. Oleh karena itu, yang dimaksud biaya transaksi adalah biaya atas
lahan,tenaga kerja,kapital,dan ketrampilan kewirausahaan yang diperlukan untuk memindahkan (trransfer)
input menjadi output (Mburu,2002:42)
B.
Rasionalitas Terbatas dan Perilaku Oportunistis
Raionaltas terbatas sendiri
meujuk pada tingkat dan batas kesanggupan individu untuk
menerima,menyimpan,mencari kembali,dan memproses informasi tanpa kesalahan
(Williamson, 1973:317). Konsep ini didasarkan pada dua prinsip :
1. Individu atau kelompok yang
terdiri atas beberapa individu, memiliki batas-batas kemampuan untuk memproes
dan menggunakan informasi yang tersedia.
2. Tidak mungkin menyatakan
bahwa semua negara di dunia dan semua hubungan sebab akibat yang relevan dapat
diidentifikasi dengan bersandarkan pada kejadian sebelumnya.
Sedangkan perilaku opportunitis
adalah upaya untuk mendapatkan keuntungan melalui praktik yang tidak jujur
dalam kegiatan transaksi. Namun, laba yang didapat dari keuntungan yang
bersifat keungguln produktif (misalnya lokasi yang unik atau keterampilan yang
berbeda)tidak dianggap sebagai sikap
opportunitis (Williamson,1973 : 317). Lebih dalam lagi, North (1990b:27)
menolak asumsi adanya informasi sempurna dan pertukaran tanpa biaya (costless
exchange) yang dibuat oleh model pasar persaingan sempurna. Sebaliknya, dia
melihat adanya ‘biaya transaksi’ dalam pertukaran akibat adanya informasi yang tidak sempurna.
North menyatakan bahwa ‘biaya mencari
informasi merupakan kunci dari biaya transaksi, yang terdiri atas biaya untuk
mengerjakan pengukuran kelengkapan-kelengkapan( attributes) yang dipertukakan
dan ongkos untuk melindungi hak-hak kepemilikan dan menegakkan kesepakatan.
Oleh karena itu, agar pertukaran atau perdagangan dapat terjadi dengan biaya
transaksi yang murah, masing-masing pelaku ekonomi harus mengeluarkan sumber
daya dalam tiga wilayah yang tergolong kegiatan kontrak (
Poulton,et,al.,1998:12).
Dengan begitu faktor yang penting
dalam mempengaruhi besarnya biaya transaksi adalah sifat hak-hak kepemilikan
didalam masyarakat.
C.
Biaya Transaksi dan Efisiensi Ekonomi
Agar kegiatan ekonomi terus berlanjut dan dalam jangkauan
yang lebih luas,masyarakat harus berdagang /bertransaksi dengan orang lain
diluar komunitasnya. Semakin kompleks dan impersional jaringan perdagangan,
kian tinggi biaya transaksi yang muncul. Selanjutnya, jika biaya transaksi
terlalu tinggi, maka perdagangan tidak akan terjadi dan ekonomi menjadi
stagnan. Oleh karena itu tantangan pembangunan ekonomi adalah untuk mengurangi
biaya transaksi pada saat melakukan perdagangan yang semakin kompleks. Ini akan
tercapai bila desain pembangunan kelembagaan yang dibuat memang mendukung
kegiatan perdagangan,yakni melalui penyediaan informasi,melindungi hak
kepemilikan, dan menyiapkan mekanisme yang efektif.
Besaran biaya transaksi dapat terjadi karena
adanya penyimpangan dalam wujud
1. Penyimpangan atas lemahnya jaminan hak
kepemilikan
2. Penyimpangan pengukuran atas
tugas yang kompleks (multiple-task) dan prinsp yang beragam
3. Penyimpangan intertemporal,
yang dapat berbentuk kontrak yang timpang,responsivitas waktu nyata(real time),
ketersembunyian informasi yang panjang, penyalahgunaan strategis
4. Penyimpangan yang muncul
karena kelemahan dalam kebijakan kelembagaan
yang berhubungan dengan pembangunan dan reformasi ekonomi
5. Kelemahan integritas ( James Wilson 1989)
Jadi,
akar dari seluruh masalah ini adalah informasi yang kurang sempurna.
Tiga level skema dimana ekonomi transaksi dapat
bekerja dengan cara
|
|||
Perubahan parameter strategi
|
Preferensi
endogen
|
Atribut pelaku
(wiliamson 1997:8)
D.
Determinan dan Variabel Biaya Transaksi
Isu utama dalam
biaya transaki adalah pengukuran. Dari studi yang dilakukan banyak tokoh
deskripsi tersebut dapat dirasakan adalah bahwa pengukuran biaya transaksi
merupakan masalah pelik sehingga diperlukan pemahaman yang sama mengenai
defenisi,determinan,dan variabel yang seragam dari biaya transaksi. Pada titik
inilah mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan besarnya biaya transaksi
menjadi penting untuk diketahui. Seperti yang diungkapkan oleh Zhang
(2000:288)faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya biaya transaksi paa umumnya
dapat dikelompokkan dalam tiga hal berikut :
1. What : the identity of bundle
of right (hak-hak atau komoditas)
2. Who : to identity of agents
involved in the exchanges
3. How : the institutions,
technical and social, governing the exchange and how to organize the wxchanges.